Suara Hidung Saat Membaca Al-Qur'an, Bolehkah?

Suara Hidung Saat Membaca Al-Qur'an, Bolehkah?



                     Mengeluarkan suara dari rongga hidung, walaupun tidak mengubah makna, namun termasuk kesalahan yang buruk (lahn qabih) kalau kondisinya sengaja tidak diantisipasi. Diantara kesalahan Yang Sering Ditemukan Dari para pembaca Al-Quran Adalah mengeluarkan suara dari rongga hidung, sebagian pembaca Al-Quran terlalu fokus pada nada, langgam, dan irama, namun melupakan kaidah-kaidah dalam tajwid dan qiraah, di antaranya adalah menggunakan suara hidung (khaysyumiyyah), sehingga suara menjadi sengau. Walaupun terdengar lebih indah namun ini adalah kesalahan yang tidak boleh dilakukan, apalagi dengan sengaja.
                   Ketahuilah bahwa suara rongga hidung (khaysyum) adalah kekhususan bagi ghunnah (mim dan nun, khususnya dalam kondisi tasydid). Adapun saat huruf-huruf hijaiyyah berharakat, maka ia mesti mengalir melakui makhraj jauf (rongga mulut).
    
 suara hidung hanya diterima di kalangan awam, namun tidak akan pernah diterima di kalangan para penuntut ilmu dan Ahli Qiraah. bahkan sebagian Guru Al-Qur'an menegaskan bahwa siapa yang sudah hafal 30 juz dengan lancar/ mutqin, namun masih menggunakan suara hidung saat membaca Al-Quran, maka tidak akan pernah diberikan ijazah Al-Quran.

Ingatlah bahwa membaca Al-Quran dengan indah adalah anjuran, sedangkan membaca Al-Quran dengan benar adalah kewajiban. Orang yang membaca Al-Quran dengan indah tapi meninggalkan kaidah tajwid yang benar, ibarat orang yang rajin Shalat Dhuha tapi jarang Shalat Fardhu.



Solusi untuk menyempurnakan suara agar melalui rongga mulut:


1.Coba rendahkan nada suara dan bayangkan seolah-olah suara mengalir di dasar lidah, dan langsung keluar dari mulut, bukan naik ke arah langit-langit.

2.Hindarkan penggunaan nada/ langgam yang berlebihan saat latihan, dan bacalah Al-Quran dengan datar untuk latihan sampai bisa mengendalikan suara dengan baik.

3.Latih suara sambil menutup hidung, dari mulai mengucapkan vokal/ harakat, seperti: U... I... A... Bu... Bi... Ba... Dst. Lalu bertingkat sampai mengucapkan kata, seperti: afwaajaa, kutiba, idza jaa, mustaqiim, yukhsaruun, dst. Kemudian bertingkat membaca sepotong ayat sambil menutup hidung. Khususkan latihan untuk mengucapkan huruf Ain berharakat, karena huruf Ain termasuk yang paling butuh perhatian khusus terutama kaitannya dengan suara hidung.

4.Bila sengaunya suara disebabkan gangguan pernafasan, maka bisa dicoba melakukan gurah atau terapi lainnya.

5.Jangan lupa berdoa kepada Allah agar kita bisa melantunkan ayat suci Al-Quran sesuai dengan kehendak-Nya, bukan sekedar sesuai dengan kehendak kebanyakan manusia.

Wallaahu a'lam 🙏🙏





sumber gambar : pinterest

Posting Komentar

0 Komentar